Saturday, December 18, 2010

Kebebasan Finansial. Apa, sich sesungguhnya?

Kebebasan finansial atau Financial Freedom nampaknya sudah menjadi sebuah tujuan hidup. Sepertinya hidup ini tidak bermakna lagi kalau kita tidak bisa meraih apa yg di-agung-agungkan sebagai kekebasan finansial. Sehingga kemudian banyak muncul Motivator Kebebasan Finansial. Buku-buku tentang kebebasan finansial dengan judul yang bombastis, hingga kadang tidak masuk akal bagi mereka yang belum kena candu kebebasan finansial, pun kemudian marak di mana-mana. 

Demikian pula artikel dan juga situs tentang kebebasan finansial, begitu marak di internet. Belum lagi seminar-seminar yang mendatangkan para pakar kebebasan finansial. Begitu marak. Dan meskipun biaya untuk mengikuti seminar bisa dibilang mahal, tetapi seminar semacam ini nampaknya juga laris-manis.

Apa, sich sesungguhnya kebebasan finansial itu?

Beda penulis, beda definisi. Itulah yang bisa saya baca dari berbagai buku atau artikel di internet. Ada penulis yang mengartikan kebebasan finansial sebagai kebebasan untuk merealisasikan / memenuhi apa yang kita butuhkan atau apa yang harus kita bayar.

Misalnya, kalau orang tua kita sakit, dan ternyata butuh biaya berapapun, maka kita bisa membayar biaya itu tanpa harus mencari dana ke sana-ke mari atau berhutang. Ada yang memberi contoh, misalnya kita sudah tidak bekerja lagi, atau bahkan sudah jompo, kita bisa membiayai kebutuhan hidup kita dari uang kita sendiri, tanpa harus minta ke sana-ke mari.

Menabung untuk kebebasan finansial.

Dari definisi di atas, karena kebutuhan manusia itu tidak terbatas, apalagi kalau termasuk kebutuhan masa yang akan datang, maka untuk mewujudkan kebebasan finansial kita dituntut untk mencari uang sebanyak-banyaknya. Maka kemudian muncul istilah "Uang bekerja untuk kita, bukan kita bekerja untuk uang".

Ketika kita sudah berhasil mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, maka sebagian dari uang tersebut kita tabung. Demikian seterusnya hingga uang tabungan kita menjadi semakin banyak karena ada tambahan bunga dari tabungan itu juga. Kelebihan menabung adalah, kita selalu mendapatkan bunga, dan uang kita tidak akan berkurang atau hilang, kecuali jika bank tempat kita menabung bangkrut dan uang kita kebetulan tidak dijamin. Untuk itu, jika menabung kita perlu memilih bank yang dijamin pemerintah.

Saham untuk kebebasan finansial (financial freedom).

Selain ditabung, penghasilan kita bisa diinvestasikan dalam bentuk saham. Jika menanam saham, jika perusahaan yang sahamnya kita beli memperoleh keuntungan, kita bisa mendapatkan bagian dari keuntungan itu dalam bentuk deviden. Dalam hal ini kita dituntut untuk mampu memilih perusahaan mana yang kira-kira keuntungannya akan besar. Sebab, investasi dalam bentuk saham ini berisiko kita kehilangan saham kita jika perusahaan ternyata menderita rugi. Hal ini berbeda tabungan.

Deposito untuk kebebasan finansial (financial freedom).

Hampir mirip dengan tabungan adalah investasi dalam bentuk deposito. Dengan deposito kita akan mendapatkan bunga dalam jumlah tetap yang biasanya prosentasenya lebih besar dibanding bunga bank. Tetapi deposito jangka waktunya sudah ditetapkan, misalnya tiga bulan, enam bulan atau setahun, dsb. Setelah tiba masa jatuh tempo, maka uang dalam deposita dikembalikan, meskipun kebanyakan kita bisa memperpanjang lagi.

BERSAMBUNG...

Financial Freedom and Happiness

Financial Freedom and Happiness seem to be two phrases that are difficult to separate. Most of financial freedom experts combine both.

TO BE CONTINUED...